LATUN MONITOR merupakan program pendataan komuditas kelautan dan perikanan di Indonesia. Kebutuhan data yang valid terhadap data perikanan kelautan diharapkan menjadi acuan untuk pengelolaan perikanan dan kelautan di Provinsi Bengkulu secara berkelanjutan. LATUN MONITOR sudah berjalan selam 2 tahun yang difokuskan pada pendataan habitat penyu di Kota Bengkulu. Program ini berjalan berdasarkan riset dengan metode yang valid. Program ini telah menghasilkan data karakteristik lokasi penyu bertelur, jenis penyu, investigasi pedagangan penyu illegal data jenis yang dilindungi lainnya seperti data hiu dan pari di Provinsi Bengkulu. Kegiatan Investigasi ini berupa pemantauan langsung ke tempat-tempat pejual telur penyu yang dilaporkan oleh warga sekitar lokasi target. Berdasarkan tanggapan penjual telur, mereka hanya menjual telur untuk mencari nafkah. mereka tidak mengetahui bahwa telur-telur tersebut dilindungi. karena itu perlu adanya kegiatan edukasi kepada penjual telur supaya mereka tidak menjual telur penyu tersebut.
LATUN menampung telur-telur penyu yang didapatkan oleh masyarakat dengan cara mengganti lumsum mereka mencari telur. Kegiatan ini bermaksud untuk menghindari terjadinya kegiatan jual beli telur penyu dipasaran. Telur-telur penyu tersebut didapatkan masyarakat dari beberapa lokasi seperti daerah Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, Pekik Nyaring Bengkulu Tengah, Pulau Tikus Kota Bengkulu, Teluk Sepang Kota Bengkulu. Berdasarkan Data pada tahun 2018-2019 didapatkan bahwa Penyu Lekang dan Penyu Sisik yang paling banyak bertelur.